LARVA
Mari aku ajarkan bagaimana kehidupan ini tidak bernyanyi
Mari aku ajarkan bagaimana kehidupan ini tidak berseru
Sekalilah, aku tak pernah sampai pada titik rindu yang
menyempurnakan aku selukis cawan Istana
Aku juga tak pernah berhasil menjadi larva yang tersirap
dalam rupa kupu2 jenaka
Cukup bentuk dasarku tertuang sebagai ulat busuk yang tak
pernah menggeliat
Menyandang predikat mahluk tuhan paling bau menusuk
Menabur gelisah bagi setiap kulit yang menyentuhku
Mari aku ajarkan bagaimana nafas ini tidak berhembus
Mari aku ajarkan bagaimana otak ini tidak berfikir
Sekalilah, aku tak kuasa atas kehendak yang mengaturku
ZOBAR
Kembali aku dituntut menjadi Zobar
Sampai pada aku yang terkesiap untuk segera sigap.
Tak ada alasan mengapa aku ingin menjadi Zobar
Karena hidup tak butuh alasan,
Hidup juga tak butuh belas kasihan
Kembali Zobar yang tidak dituntut menjadi aku
Sebagai sebuah cerita aneka yang tak berasa
Lihat saja, nanti kucungkil setiap episodenya
Biar orang tau siapa aku dan siapa Zobar
WAJAH
Tuhan yang Esa sudah memahat pesona dalam setiap mu
Menyembul arti dari karakter penting mu
Jadi tuhan yang Esa ingin apa atas rupa mu?
Jika tergores saja kau memanas dan murka
Jadi tuhan yang Esa ingin apa atas pesonamu?
Jika dipuji saja kau melambung dan bangga
Mari ku tunjukan petuah tuhan yang terselip dalam kitab suci
Sebaik-baik mahluk adalah Kamu.
GERIGI
Benar adanya ini adalah lidah yang bergerigi
Sekali patah, dua atau tiga sakit terlampaui
Benar adanya ini adalah tangan yang bergerigi
Sekali dekap, dua atau tiga tikam dirasai
Benar adanya ini adalah kaki yang bergerigi
Sekali langkah, dua atau tiga duri terinjaki
Benar adanya ini adalah hidup yang bergerigi
Sekali megap, dua atau tiga sesak teracuni
KUTIKULA
Kau menjadi penamaan penting bagi wanita masa kini
Yang memoles seberlian mungkin laksana iklan sabun cair piring yang berjargon “cling”
Padahal nyatanya, orang mati tak kan bisa lagi tumbuhkan
engkau yang berparas elok
Karena selama hidup kau mendekam dan bertransit di kemewahan
salon-salon kecantikan
Kau dipulas bak pualam, dan diolesi tinta kertas bening yang
bau nya sengit tak ada dua
Padahal nyatanya kau hanya semacam mahluk figuran yang
sumpah tak begitu penting dalam hidup
Laksana engkau yang betapapun tak penting itu, kau tetap
penting bagi wanita-wanita anggun arisanan di
komplek-komplek tua milik para
kompeni Belanda
Betapapun kau yang tidak penting itu tetap seperti sinar
padma yang tak pernah ada
Ciputat, 20 September dalam apapun kondisinya, yang jelas saya sulit tidur
GILA !!
BalasHapuskeren kamu !! \m/